Selasa, 02 Agustus 2011

Asumsi Hicks dan Slutsky

Kita telah mengetahui bahwa perubahan harga suatu barang bertendensi menimbulkan perubahan jumlah barang tersebut yang diminta oleh konsumen. Kalau kita teliti lebih lanjut kita akan menemukan bahwa perubahan jumlah barang yang diminta tersebut merupakan akibat bekerjanya dua macam pengaruh yaitu pengaruh pendapatan yang biasa disebut juga dengan income effect dan pengaruh substitusi yang biasa disebut juga substitution effect.

Penjumlahan substitution effect dengan income effect merupakan apa yg kita sebut total price effect, yang biasa juga hanya disebut total effect atau pengaruh total perubahan harga. Dari kedua unsur tersebut, pengaruh substitusi tidak banyak menimbulkan masalah. Akan tetapi unsur pengaruh pendapatan terdapat dua macam interpretasi, yaitu interpretasi J.R. Hicks dan interpretasi E. Slutsky. Pendekatan yang mendasarkan kepada dua interpretasi tersebut berturut-turut diuraikan di bawah ini:


A. Pendekatan Hicks

J.R. Hicks memandang bahwa berubahnya kombinasi konsumsi tidak dapat ditafsirkan sebagai perubahan pendapatan nyata selama perubahan tersebut terjadi di sepanjang kurva tak-acuh yang sama. Pendapatan ini kiranya mudah dipahami mengingat bahwa kombinasi konsumsi di sepanjang kurva tak-acuh memberikan tingkat kepuasan yang sama. Adalah beralasan apabila tingkat kepuasan yang sama ditafsirkan sebagai samanya pendapatan nyata konsumen.




B. Pendekatan Slutsky

E. Slutsky memberikan pengertian yang berbeda terhadap apa yang disebut pendapatan nyata. Ia memandang bahwa pendapatan nyata tidak berubah apabila konsumen menggunakan kombinasi konsumsi seperti sebelum adanya perubahan harga, terlepas dari persoalan apakah dengan adanya perubahan harga barang z, kombinasi tersebut merupakan titik equilibrium konsumen ataukah tidak. Dengan menggunakan tafsiran tersebut Slutsky mencoba memecah pengaruh harga menjadi dua pengaruh yaitu pengaruh pendapatan dan pengaruh substitusi.


Berbeda dengan Hicks yang menyimpulkan bahwa pengaruh substitusi berupa perubahan konsumsi barang dari titik equilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen dengan harga barang yang baru pada kurva tak-acuh yang sama, Slutsky mengartikan bahwa pengaruh substitusi sebagai perubahan konsumsi barang dari titik ekuilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen yang baru yang merupakan titik singgung garis anggaran dengan harga relative yang baru yang melalui titik ekuilibrium konsumsi sebelum ada perubahan harga barang z.
Kiranya perlu diketengahkan di sini bahwa untuk kasus yang sama hasil pengukuran total price effect akan tetap sama tidak tergantung kepada macam pendekatan yang kita pakai. Tetapi mengenai pengukuran pemecahannya ke dalam substitution effect dan income effect, pengukuran dengan menggunakan pendekatan Hicks berbeda dengan pengukuran menggunakan pendekatan Slutsky.
Kalau kita bandingkan antara dua pendekatan tersebut, konsepsi pendapatan nyata yang mendasari pendekatan Hicks lebih tepat, yang oleh karenanya biasa dikatakan bahwa pendekatan Hicks menggunakan konsepsi pendapatan nyata dalam artian pendapatan nyata yang sebenarnya, sedangkan konsepsi pendapatan nyata yang mendasari pendekatan Slutsky meskipun kurang tepat tetapi sangat mudah untuk dipergunakan dalam studi empiric, sehingga pendapatan nyata yang dipergunakan oleh Slutsky tersebut biasa disebut pendapatan nyata yang nampak.PERSAMAAN DAN PERBEDAAN ANTARA SUBSTITUTION EFFECT HICKS DAN SUBSTITUTION EFFECT SLUTSKY DALAM TEORI KONSUMEN."
Dalam teori konsumen daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk diketahui dan konsumen mampu untuk membuat rangking daya guna yang diperoleh dengan mengkonsumsi sekelompok barang. Ini disebut analisis pendekatan ordinal, pendekatan ordinal meliputi penggunaan metode Subtition Effect (Hick dan Slutsky.)

Total price effect adalah penjumlahan substitution effect dengan income effect. Dalam perkembangan sejarahnya ada 2 macam interpretasi yang dikemukakan oleh ahli tentang Efek Subtitusi, yaitu interpretasi oleh J.R. Hicks dan interpretasi oleh E. Slutsky.
J.R. Hicks menilai berubahnya kombinasi konsumsi tidak dapat ditafsirkan sebagai perubahan pendapatan nyata selama perubahan tersebut terjadi di sepanjang kurva tak-acuh yang sama. Kombinasi konsumsi di sepanjang kurva tak-acuh memberikan tingkat kepuasan yang sama, jadi tingkat kepuasan yang sama ditafsirkan sebagai samanya pendapatan nyata konsumen.

Pengertian yang berbeda terhadap apa yang disebut pendapatan nyata adalah apa yang coba dikemukakan oleh E. Slutsky. Menurutnya pendapatan nyata tidak berubah apabila konsumen menggunakan kombinasi konsumsi seperti sebelum adanya perubahan harga, terlepas dari persoalan apakah dengan adanya perubahan harga barang z, kombinasi tersebut merupakan titik equilibrium konsumen ataukah tidak. Mengacu tafsiran tersebut Slutsky mencoba memecah pengaruh harga menjadi dua pengaruh yaitu pengaruh pendapatan dan pengaruh substitusi.

Sedangkan menurut Hicks, pengaruh substitusi berupa perubahan konsumsi barang dari titik equilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen dengan harga barang yang baru pada kurva tak-acuh yang sama, Slutsky mengartikan bahwa pengaruh substitusi sebagai perubahan konsumsi barang dari titik ekuilibrium konsumen yang lama ke titik ekuilibrium konsumen yang baru yang merupakan titik singgung garis anggaran dengan harga relative yang baru yang melalui titik ekuilibrium konsumsi sebelum ada perubahan harga barang z.

1 komentar: