Selasa, 29 Januari 2013

Pendapatan Nasional dan Inflasi


Pendapatan Nasional dan Inflasi


A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional negaranya, yaitu sebesar 40 juta pound (tahun 1665). Menurutnya pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP) yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar. Pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu uang.
Konsep pendapatan nasional secara berturut-turut.
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara (domestik) selama 1 (satu) tahun. Termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah Negara yang bersangkutan seperti barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto ata PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga Negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Negara tersebut.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung.
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun yang lalu. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
a. Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan kepada pemerintah,
b. Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan, dan
c. Iuran pension, yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan masuk untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pension). Termasuk iuran jaminan sosial dan iuran asuransi.
6. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
B. Pendapatan per Kapita
1. Arti Pendapatan per Kapita dan Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan rakyat Indonesia pertahun bisa diketahui dari besarnya pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Inilah yang dimaksud pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata rakyat Indonesia.
Pendapatan perkapita pada tahun tertentu adalah pendapatan rata-rata penduduk yang bersangkutan. Pendapatan perkapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.
2. Perkembangan Pendapatan per Kapita
Manfaat perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu Negara dengan Negara lain.
b. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu Negara dengan Negara lainnya
c. Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi
d. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dai tahun ke tahun.
C. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan, danevaluasi hasil-hasil pembangunan.
PDRB merupakan jumlah bruto yang dihasilkan suatu daerah dalam satu tahun tertentu. PDRB tidak seluruhnya menjadi pendapatan dari penduduk atau pemilik factor produksi yang tinggal di daerah tersebut sebab ada sebagian pendapatan yang diterima penduduk daerah lain.
D. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Biasanya orang hanya akan menghitung PDB atau GDP karena GNP dapat diperoleh dengan menambahkan PDB atau GDP dengan net income from abroud. Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode.
1. Pendekatan Produksi
Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah menjumlahkan produksi total masing-masing sector ekonomi. Atau, menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua sector ekonomi.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal, dan laba.
3. Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengelauran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun daerah (G).
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama (I)
d. Ekspor barang dan jasa (X)
e. Impor barang dan jasa sebagai pengurang (M)
E. Produk Domestik Bruto dengan Kemakmuran
Semakin tinggi produksi masyarakat, semakin tinggi pula pendapatan nasional. Perbandingan antara tingkat pendapatan nasional dengan banyaknya jumlah penduduk dan penerima pendapatan di kalangan penduduk menunjukkan tingkat kemakmuran.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatanp roduk domestic bruto dari masyarakat suatu Negara.
F. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Jadi, pembangunan ekonomi adalah sarana untuk meningkatkan produksi masyarakat sehingga dengan meningkatnya produksi akan semakin meningkatkan pula pendapatan nasional.
G. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergantung pada diagram timbangan IHK
b. Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
c. Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK)
d. Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
2. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
Tiga aspek penting dalam definisi inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi/actual pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
b. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus, yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.
c. Mencakup pengertian tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu waktu atau beberapa komoditas saja.
Berdasarkan sumber timbulnya, inflasi dibedakan menjadi dua.
a. Inflasi yang berasal dari luar negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
a. Sebab-sebab Timbulnya Inflasi
1) Tarikan Pemerintaan (Demand Pull Inflation)
Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
2) Desakan Biaya (Cost Push Inflastion)
Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan untuk meningkatkan produksi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat, akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat.
3) Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
4) Inflasi Impor atau Imported Inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri, yaitu akibat danya perdagangan antarnegara.
b. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentu persentase.
2. Cara Pengukuran laju Inflasi
a. GNP Deflator
GNP deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP.
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.

Pendapatan Nasional dan Inflasi


Pendapatan Nasional dan Inflasi


A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional negaranya, yaitu sebesar 40 juta pound (tahun 1665). Menurutnya pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP) yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar. Pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu uang.
Konsep pendapatan nasional secara berturut-turut.
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara (domestik) selama 1 (satu) tahun. Termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah Negara yang bersangkutan seperti barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto ata PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga Negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Negara tersebut.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung.
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun yang lalu. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
a. Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan kepada pemerintah,
b. Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan, dan
c. Iuran pension, yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan masuk untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pension). Termasuk iuran jaminan sosial dan iuran asuransi.
6. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
B. Pendapatan per Kapita
1. Arti Pendapatan per Kapita dan Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan rakyat Indonesia pertahun bisa diketahui dari besarnya pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Inilah yang dimaksud pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata rakyat Indonesia.
Pendapatan perkapita pada tahun tertentu adalah pendapatan rata-rata penduduk yang bersangkutan. Pendapatan perkapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.
2. Perkembangan Pendapatan per Kapita
Manfaat perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu Negara dengan Negara lain.
b. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu Negara dengan Negara lainnya
c. Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi
d. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dai tahun ke tahun.
C. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan, danevaluasi hasil-hasil pembangunan.
PDRB merupakan jumlah bruto yang dihasilkan suatu daerah dalam satu tahun tertentu. PDRB tidak seluruhnya menjadi pendapatan dari penduduk atau pemilik factor produksi yang tinggal di daerah tersebut sebab ada sebagian pendapatan yang diterima penduduk daerah lain.
D. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Biasanya orang hanya akan menghitung PDB atau GDP karena GNP dapat diperoleh dengan menambahkan PDB atau GDP dengan net income from abroud. Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode.
1. Pendekatan Produksi
Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah menjumlahkan produksi total masing-masing sector ekonomi. Atau, menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua sector ekonomi.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal, dan laba.
3. Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengelauran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun daerah (G).
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama (I)
d. Ekspor barang dan jasa (X)
e. Impor barang dan jasa sebagai pengurang (M)
E. Produk Domestik Bruto dengan Kemakmuran
Semakin tinggi produksi masyarakat, semakin tinggi pula pendapatan nasional. Perbandingan antara tingkat pendapatan nasional dengan banyaknya jumlah penduduk dan penerima pendapatan di kalangan penduduk menunjukkan tingkat kemakmuran.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatanp roduk domestic bruto dari masyarakat suatu Negara.
F. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Jadi, pembangunan ekonomi adalah sarana untuk meningkatkan produksi masyarakat sehingga dengan meningkatnya produksi akan semakin meningkatkan pula pendapatan nasional.
G. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergantung pada diagram timbangan IHK
b. Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
c. Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK)
d. Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
2. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
Tiga aspek penting dalam definisi inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi/actual pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
b. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus, yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.
c. Mencakup pengertian tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu waktu atau beberapa komoditas saja.
Berdasarkan sumber timbulnya, inflasi dibedakan menjadi dua.
a. Inflasi yang berasal dari luar negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
a. Sebab-sebab Timbulnya Inflasi
1) Tarikan Pemerintaan (Demand Pull Inflation)
Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
2) Desakan Biaya (Cost Push Inflastion)
Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan untuk meningkatkan produksi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat, akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat.
3) Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
4) Inflasi Impor atau Imported Inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri, yaitu akibat danya perdagangan antarnegara.
b. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentu persentase.
2. Cara Pengukuran laju Inflasi
a. GNP Deflator
GNP deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP.
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.

Pendapatan Nasional dan Inflasi


Pendapatan Nasional dan Inflasi


A. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional negaranya, yaitu sebesar 40 juta pound (tahun 1665). Menurutnya pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun.
Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP) yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh Negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar. Pengertian pendapatan nasional adalah ukuran dari nilai total barang dan jasa yang dihasilkan suatu Negara dalam kurun waktu tertentu yang biasanya satu tahun yang dinyatakan dalam satu uang.
Konsep pendapatan nasional secara berturut-turut.
1. Produk Domestik Bruto (Gross Domestic Product)
Produk domestic bruto merupakan jumlah produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara (domestik) selama 1 (satu) tahun. Termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah Negara yang bersangkutan seperti barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya.
2. Produk Nasional Bruto (Gross National Product)
Produk Nasional Bruto ata PNB meliputi nilai produk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu Negara (nasional) selama 1 tahun. Dalam pengertian GNP ini, termasuk hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga Negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah Negara tersebut.
3. Produk Nasional Neto (Net National Product)
Produk Nasional Neto (NNP) adalah GNP dikurangi depresiasi atau penyusutan yang disebut juga replacement dari barang modal.
4. Pendapatan Nasional Neto (Net National Income)
Pendapatan Nasional Neto (NNI) adalah pendapatan yang dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurangi pajak tidak langsung.
5. Pendapatan Perseorangan (Personal Income)
Pendapatan perseorangan adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh setiap orang dalam masyarakat termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan suatu kegiatan apapun. Penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa proses produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun yang lalu. Untuk mendapatkan jumlah pendapatan perseorangan terlebih dahulu NNI harus dikurangi dengan :
a. Pajak laba perusahaan, yaitu pajak yang dibayar oleh setiap badan kepada pemerintah,
b. Laba yang tidak dibagi, yaitu sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam perusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan perusahaan, dan
c. Iuran pension, yaitu iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga kerja dan setiap perusahaan dengan masuk untuk dibayarkan kembali setelah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja (pension). Termasuk iuran jaminan sosial dan iuran asuransi.
6. Pendapatan yang Dapat Dibelanjakan (Disposable Income)
Disposable income adalah pendapatan yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi.
B. Pendapatan per Kapita
1. Arti Pendapatan per Kapita dan Tingkat Pertumbuhan
Pendapatan rakyat Indonesia pertahun bisa diketahui dari besarnya pendapatan nasional dibagi dengan jumlah penduduk Indonesia. Inilah yang dimaksud pendapatan per kapita atau pendapatan rata-rata rakyat Indonesia.
Pendapatan perkapita pada tahun tertentu adalah pendapatan rata-rata penduduk yang bersangkutan. Pendapatan perkapita terhitung secara berkala, biasanya per satu tahun.
2. Perkembangan Pendapatan per Kapita
Manfaat perhitungan pendapatan adalah sebagai berikut.
a. Sebagai data perbandingan tingkat kesejahteraan suatu Negara dengan Negara lain.
b. Sebagai perbandingan tingkat standar hidup suatu Negara dengan Negara lainnya
c. Sebagai data untuk kebijakan atau sebagai bahan baku pertimbangan mengambil kebijakan atau sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil langkah di bidang ekonomi
d. Sebagai data untuk melihat tingkat perbandingan kesejahteraan masyarakat suatu Negara dai tahun ke tahun.
C. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
1. Pengertian Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Pembangunan suatu daerah dapat berhasil dengan baik didukung oleh suatu perencanaan yang mantap sebagai dasar penentuan strategi, pengambilan keputusan, danevaluasi hasil-hasil pembangunan.
PDRB merupakan jumlah bruto yang dihasilkan suatu daerah dalam satu tahun tertentu. PDRB tidak seluruhnya menjadi pendapatan dari penduduk atau pemilik factor produksi yang tinggal di daerah tersebut sebab ada sebagian pendapatan yang diterima penduduk daerah lain.
D. Metode Penghitungan Pendapatan Nasional
Biasanya orang hanya akan menghitung PDB atau GDP karena GNP dapat diperoleh dengan menambahkan PDB atau GDP dengan net income from abroud. Untuk menghitung pendapatan nasional dapat digunakan tiga metode.
1. Pendekatan Produksi
Menghitung pendapatan nasional dengan pendekatan produksi adalah menjumlahkan produksi total masing-masing sector ekonomi. Atau, menjumlahkan secara keseluruhan nilai tambah (value added) dari semua sector ekonomi.
2. Pendekatan Pendapatan
Pendapatan nasional ditentukan dengan menjumlahkan pendapatan yang diperoleh para pekerja, pendapatan para pengusaha, dan pendapatan pemilik modal yang dapat berupa upah atau gaji, bunga modal, dan laba.
3. Pendekatan Pengeluaran
Berdasarkan metode ini, pendapatan nasional dapat dihitung dari seluruh pengelauran yang dilakukan oleh seluruh masyarakat. Pengeluaran masyarakat dapat dibedakan sebagai berikut.
a. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ( C )
b. Pengeluaran konsumsi pemerintah, baik pusat maupun daerah (G).
c. Pembentukan modal tetap bruto seperti persediaan barang-barang dan alat-alat produksi tahan lama (I)
d. Ekspor barang dan jasa (X)
e. Impor barang dan jasa sebagai pengurang (M)
E. Produk Domestik Bruto dengan Kemakmuran
Semakin tinggi produksi masyarakat, semakin tinggi pula pendapatan nasional. Perbandingan antara tingkat pendapatan nasional dengan banyaknya jumlah penduduk dan penerima pendapatan di kalangan penduduk menunjukkan tingkat kemakmuran.
Untuk mencapai tingkat kemakmuran suatu Negara dibutuhkan pertumbuhan ekonomi yang dinamis, yaitu suatau keadaan yang menggambarkan peningkatanp roduk domestic bruto dari masyarakat suatu Negara.
F. Manfaat Penghitungan Pendapatan Nasional
Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan melewati tahap-tahap tertentu sebelum mencapai tingkat yang tertinggi. Pembangunan ekonomi juga harus ditandai dengan perubahan dalam struktur sosial dan sikap mental masyarakat.
Jadi, pembangunan ekonomi adalah sarana untuk meningkatkan produksi masyarakat sehingga dengan meningkatnya produksi akan semakin meningkatkan pula pendapatan nasional.
G. Indeks Harga Konsumen dan Inflasi
1. Indeks Harga Konsumen (IHK)
Indeks harga konsumen adalah ukuran rata-rata perubahan harga dari suatu paket komoditas (commodity basket) dalam suatu kurun waktu tertentu atau antarwaktu.
Tujuan penghitungan IHK adalah sebagai berikut.
a. Mengetahui perkembangan harga barang dan jasa yang tergantung pada diagram timbangan IHK
b. Sebagai pedoman untuk menentukan suatu kebijaksanaan yang akan datang, terutama di bidang pembangunan ekonomi.
c. Sebagai penghitungan penyesuaian Upah Minimum Kabupaten (UMK)
d. Mempermudah pemantauan supply dan demand khususnya barang kebutuhan masyarakat yang ada di pasar.
2. Inflasi
Inflasi adalah suatu keadaan yang mengakibatkan naiknya harga secara umum atau suatu proses meningatnya harga-harga secara umum dan terus-menerus (kontinu).
Tiga aspek penting dalam definisi inflasi, yaitu sebagai berikut.
a. Adanya kecenderungan harga-harga untuk meningkat, yang berarti mungkin saja tingkat harga yang terjadi/actual pada waktu tertentu turun atau naik dibandingkan dengan sebelumnya, tetapi tetap menunjukkan kecenderungan yang meningkat.
b. Peningkatan harga tersebut berlangsung terus-menerus, yang berarti bukan terjadi pada suatu waktu saja.
c. Mencakup pengertian tingkat harga umum, yang berarti tingkat harga yang meningkat bukan hanya pada satu waktu atau beberapa komoditas saja.
Berdasarkan sumber timbulnya, inflasi dibedakan menjadi dua.
a. Inflasi yang berasal dari luar negeri, misalnya sebagai akibat terjadinya deficit anggaran belanja yang dibiayai dengan cara mencetak uang baru dan gagalnya pasar yang berakibat harga bahan makanan menjadi mahal.
b. Inflasi yang berasal dari luar negeri, yaitu inflasi sebagai akibat naiknya harga barang impor. Hal ini bisa terjadi akibat biaya produksi barang di luar negeri tinggi atau adanya kenaikan tarif impor barang.
a. Sebab-sebab Timbulnya Inflasi
1) Tarikan Pemerintaan (Demand Pull Inflation)
Meningkatnya permintaan terhadap produksi menyebabkan harga faktor produksi meningkat.
2) Desakan Biaya (Cost Push Inflastion)
Biasanya pada batas demand inflation ada kecenderungan untuk meningkatkan produksi akibat meningkatnya permintaan dari masyarakat, akan tetapi kenaikan harga tersebut diikuti dengan menurunnya omzet penjualan sebagai akibat kelesuan pasar sekalipun harga meningkat.
3) Inflasi Campuran
Inflasi campuran adalah inflasi yang terjadi disebabkan oleh kombinasi (campuran) antara unsur inflasi tarikan permintaan dan inflasi dorongan biaya.
4) Inflasi Impor atau Imported Inflation
Inflasi jenis ini terjadi karena pengaruh inflasi dari luar negeri, yaitu akibat danya perdagangan antarnegara.
b. Pengukuran Laju Inflasi
Untuk menentukan berapa besar kenaikan harga barang terlebih dahulu dihitung angka indeks harga. Angka indeks harga adalah perbandingan harga-harga barang tertentu pada suatu periode yang berbeda atau pada periode yang sama dalam bentu persentase.
2. Cara Pengukuran laju Inflasi
a. GNP Deflator
GNP deflator adalah suatu indeks harga yang digunakan untuk menyesuaikan nilai uang dalam GNP guna mendapatkan nilai riil GNP.
b. Indeks Harga Konsumen (IHK)
c. Cara-cara Mengatasi Inflasi
1. Kebijakan Moneter
Kebijakan moneter adalah segala kebijakan pemerintah di bidang moneter (keuangan) yang dilakukan melalui Bank Indonesia (bank sentral) tujuannya menjaga kestabilan moneter agar kesejahteraan rakyat meningkatkan.
2. Kebijakan Fiskal
Kebijakan ini dilakukan oleh pemerintah sejalan dengan kebijakan moneter, ada 3 (tiga) cara yang dilakukan dalam kebijakan fiscal, yaitu sebagai berikut.
a. Mengatur penerimaan dan pengeluaran pemerintah
b. Menaikkan tarif pajak.
c. Mengadakan pinjaman pemerintah.
3. Kebijakan Nonmoneter (Kebijakan Riil)
Kebijakan ini bisa ditempuh dengan cara berikut.
a. Menaikkan hasil produksi agar tingkat konsumsi bertambah, sehingga akan menambah uang beredar.
b. Kebijakan upah yang disepakati dengan serikat-serikat buruh agar tidak terjadi banyak tuntutan selama inflasi.
c. Pengawasan dan epnetapan harga karena pengawasan yang tidak intensif dapat menimbulkan pasar gelap (black market).
d. Dampak Inflasi
1) Dampak inflasi terhadap perekonomian sebagai berikut.
a) invenstasi berkurang akibat turunnya nilai uang yang mengurangi minat orang untuk menabung dan pertumbuhan output nasional dapat turun.
b) Mendorong tingkat bunga melalui lembaga keuangan/perbankan untuk menghindari merosotnya nilai uang.
c) Mendorong tindakan spekulatif.